Bisnis Toko Online 468x60

Sunday, February 7, 2016

Awal Mula Terbentuknya Telaga Ngebel





Asal mula terbentuknya Telaga Ngebel adalah dari penjelmaan seekor naga, yang konon naga itu adalah penjelmaan dari keris empu yang terkenal pada masa itu. Ketika sang naga meminta pengakuan kepada sang empu bahwa dia adalah anaknya, karena sang empu mengetahui bahwanya naga itu adalah penjelmaan keris pusaka, maka sang empu memberikan syarat kepada naga itu. Syaratnya adalah jika sang naga dapat melingkari gunung Wilis dengan tubuhnya, maka diakuinya dia menjadi anaknya.

Ternyata dibalik syarat yang diberikan sang empu kepada sang naga adalah sebuah tipu daya. Karena sang naga tidak dapat melingkari gunung Wilis dengan tubuhnya, maka dia menjulurkan lidahnya. Nah disinilah tipu daya itu. ketika sang naga menjulurkan lidahnya, tiba-tiba sang empu memotong lidah itu kemudian yang terjadi adalah berubahlah lidah sang naga menjadi keris pusaka, sedang sang naga sendiri menjelma menjadi seorang anak yang bernama Barukliting.

Dari sinilah awal permulaan ceritanya, tatkala sang naga telah menjelma menjadi manusia, dia merasakan kelaparan yang amat sangat. Disaat bersamaan ada pesta dari seorang perempuan yang kaya raya di sebuah desa dilereng Gunung Wilis. Ketika Baruklinting meminta makanan dipesta itu, bukan makanan yang didapat, akan tetapi diusir dan dimaki habis-habisan dia oleh sang perempuan kaya itu.

Baruklinting sakit hati dengan perlakuan yang diterimanya. Saat Baruklinting akan pergi dari desa itu, rasa laparnya belumlah hilang, ketika itu ada seorang nenek lewat dan memberinya makanan(mbok rondo). Baruklinting senang sekali karena rasa laparnya kini telah hilang oleh pertolongan mbok Rondo. Karena rasa sakit hatinya pada penduduk desa dan si perempuan kaya yang telah memaki dan mengusirnya, dia mempunyai rencana untuk membalasnya. Ketika rencana tersebut akan dilaksanakan, berpesanlah Baruklinting pada mbok rondo untuk mempersiapkan lesung(alat untuk menumbuk padi yang bentuknya seperti prahu) dan entong kayu(alat untuk mengambil nasi).

Berangkatlah Baruklinting ke desa itu, lalu dia mengadakan sayembara, yang isinya: barang siapa dapat mencabut kayu yang saya tancapkan ini, maka saya akan meninggalkan desa ini. Semua penduduk desa mencobanya satu persatu, tapi apa gerangan yang terjadi? Tak ada satupun yang dapat mencabutnya. Ketika para penduduk desa tak sanggup mencabutnya, dicabutnya sendiri kayu itu. Apa gerangan yang terjadi? Keluarlah air yang deras dari bekas tancapan kayu itu. Tak sorangpun dapat menghentikan alirannya, terjadilah bencana air bah, tenggelamlah desa itu dengan penduduknya, tak seorangpun selamat, kecuali Mbok Rondo yang menolong Baruklinting, dengan menaiki lesung, sesuai amanat dari Baruklinting. Pada akhirnya desa tersebut menjadi sebuah telaga, yang sekarang dipanggil dengan sebutan Telaga Ngebel yang letaknya di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.


0 comments:

Post a Comment